Catfish Pond Digitalization
Arduino and RTC-Based Feed Automation
Catfish Pond Digitalization
Arduino and RTC-Based Feed Automation
Catfish farming is a highly sought-after fishery sector in Indonesia due to its high economic potential. However, one of the main obstacles in this cultivation activity is the manual feeding process. Delays or irregular feeding can lead to uneven fish growth and reduce cultivation efficiency. As technology advances, automation systems are beginning to be implemented in various aspects of agriculture and fisheries, including the fish feeding process. By utilizing Arduino microcontrollers and Real Time Clock (RTC) modules, farmers can automatically schedule feeding times without having to be present on site at all times.
This system works by reading the actual time from an RTC module (e.g., DS3231) connected to an Arduino. When the time reaches a specific time, the Arduino activates a servo motor to open the feed container and dispense pellets at a predetermined time. The servo motor then returns to its original position to close the container.
Research by Feranita et al. (2019) states that "automating catfish feeding based on an Arduino Uno can minimize human error and maintain consistent feeding times" (FORTEI Seminar, 2019). RTC-based systems are also considered more stable because they retain the time even when the device is turned off.
Furthermore, Pratama (2023) explained in his research that an Arduino and RTC-based device "can automatically provide feed twice daily according to a schedule, with a time accuracy rate of up to 99%" (Tektro Journal, 2023). These results demonstrate that the use of simple digital technology is quite effective in small and medium-sized fish farming businesses.
The implementation of Arduino-based and RTC-based automated tools provides several tangible benefits for farmers, including:
Time and Energy Efficiency. Farmers no longer need to manually feed fish daily. This tool can operate independently at predetermined times.
Timely Feeding: With RTC, feeding times are more consistent. This is crucial for maintaining fish feeding patterns, which directly impact growth and endurance.
Feed Amount Control: The servo motor can be calibrated to ensure the amount of feed dispensed is appropriate for fisheries needs, thereby reducing waste and water pollution due to leftover feed.
Support for Digital Transformation of Aquaculture: The use of this tool is a step towards digitalization of fisheries or smart aquaculture, which aligns with the direction of the agriculture and fisheries 4.0 policy.
Several tests demonstrated that the system performed as expected. When the device was turned on, the RTC provided an accurate time to the Arduino. The servo motor then operated at scheduled times, for example, 7:00 AM and 5:00 PM. The servo motor's opening duration could be set between 2–3 seconds, depending on the desired feed amount.
Research by Tikneon and Belutowe (2025) showed similar results. They developed an Internet of Things (IoT)-based catfish feeding automation system and stated that "automating the fish feeding system can increase feeding efficiency by up to 30% and reduce organic waste in ponds" (Journal of Informatics and Applied Electrical Engineering, 2025).
These results demonstrate that implementing microcontroller-based automation not only speeds up work but also impacts the quality of cultivation.
While this system is quite effective, there are several things to consider. Servo motors require a stable current supply to prevent rapid damage. Furthermore, the RTC module should be equipped with a backup battery to maintain time even when the device is turned off.
A study conducted by the Tambusai Education Journal (2023) stated that "the addition of IoT features allows farmers to monitor and control feed provision via smartphone, making the system more flexible and modern." The development of an IoT-based system presents a significant opportunity for farmers to optimize real-time cultivation control.
Conclusion:
Digitizing catfish ponds through an Arduino-based feed automation system and RTC is an effective innovation that is inexpensive, efficient, and easy for farmers to implement. This system allows for scheduled feed distribution, better control of feed quantities, and a reduced workload for farmers. This step also lays the foundation for implementing smart aquaculture based on digital technology in Indonesia, while supporting the sustainable modernization of the agriculture and fisheries sectors.
Source:Istockphoto
Budidaya ikan lele merupakan salah satu sektor perikanan yang sangat diminati masyarakat Indonesia karena memiliki potensi ekonomi tinggi. Namun, salah satu kendala utama dalam kegiatan budidaya ini adalah proses pemberian pakan yang masih dilakukan secara manual. Keterlambatan atau ketidakteraturan pemberian pakan dapat menyebabkan pertumbuhan ikan tidak merata dan menurunkan efisiensi budidaya. Seiring berkembangnya teknologi, sistem otomatisasi mulai diterapkan dalam berbagai aspek pertanian dan perikanan, termasuk dalam proses pemberian pakan ikan. Dengan memanfaatkan mikrokontroler Arduino dan modul RTC (Real Time Clock), peternak
Sistem ini bekerja dengan membaca waktu aktual dari modul RTC (misalnya DS3231) yang terhubung ke Arduino. Ketika waktu menunjukkan jadwal tertentu, Arduino akan mengaktifkan servo motor untuk membuka wadah pakan dan mengeluarkan pelet sesuai durasi yang telah ditentukan. Setelah itu, servo akan kembali ke posisi semula untuk menutup wadah.
Penelitian oleh Feranita dkk. (2019) menyebutkan bahwa “otomatisasi pemberian pakan ikan lele berbasis Arduino Uno dapat meminimalkan kesalahan manusia dan menjaga konsistensi waktu pemberian pakan” (Seminar FORTEI, 2019). Sistem berbasis RTC juga dinilai lebih stabil karena tetap dapat menyimpan waktu bahkan ketika alat dimatikan.
Selain itu, Pratama (2023) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa alat berbasis Arduino dan RTC “mampu memberikan pakan dua kali sehari secara otomatis sesuai jadwal, dengan tingkat keakuratan waktu mencapai 99%” (Jurnal TEKTRO, 2023). Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital sederhana sudah cukup efektif diterapkan pada usaha budidaya ikan kecil dan menengah.
Penerapan alat otomatis berbasis Arduino dan RTC memberikan beberapa manfaat nyata bagi peternak, antara lain:
Efisiensi Waktu dan Tenaga
Peternak tidak perlu memberi pakan secara manual setiap hari. Alat ini dapat bekerja secara mandiri sesuai waktu yang sudah diatur.
Pemberian Pakan yang Tepat Waktu
Dengan RTC, waktu pemberian pakan lebih konsisten. Hal ini penting untuk menjaga pola makan ikan yang berpengaruh langsung pada pertumbuhan dan daya tahan tubuh.
Pengendalian Jumlah Pakan
Servo motor dapat dikalibrasi agar jumlah pakan yang keluar sesuai kebutuhan, sehingga mengurangi pemborosan dan pencemaran air akibat sisa pakan.
Dukungan terhadap Transformasi Digital Budidaya
Penggunaan alat ini merupakan langkah menuju digitalisasi perikanan atau smart aquaculture, yang sesuai dengan arah kebijakan pertanian dan perikanan 4.0.
Beberapa pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja sesuai harapan. Pada saat alat dinyalakan, RTC memberikan waktu yang akurat ke Arduino. Servo motor kemudian bergerak pada waktu yang sudah dijadwalkan, misalnya pukul 07.00 dan 17.00. Durasi bukaan servo dapat diatur antara 2–3 detik, tergantung jumlah pakan yang diinginkan.
Penelitian oleh Tikneon dan Belutowe (2025) menunjukkan hasil serupa. Mereka mengembangkan sistem otomatisasi pemberian pakan lele berbasis Internet of Things (IoT), dan menyatakan bahwa “otomatisasi sistem pakan ikan mampu meningkatkan efisiensi pemberian pakan hingga 30% serta menurunkan limbah organik pada kolam” (Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan, 2025).
Hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa penerapan otomatisasi berbasis mikrokontroler tidak hanya mempercepat pekerjaan, tetapi juga berdampak pada kualitas budidaya.
Beberapa pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja sesuai harapan. Pada saat alat dinyalakan, RTC memberikan waktu yang akurat ke Arduino. Servo motor kemudian bergerak pada waktu yang sudah dijadwalkan, misalnya pukul 07.00 dan 17.00. Durasi bukaan servo dapat diatur antara 2–3 detik, tergantung jumlah pakan yang diinginkan.
Penelitian oleh Tikneon dan Belutowe (2025) menunjukkan hasil serupa. Mereka mengembangkan sistem otomatisasi pemberian pakan lele berbasis Internet of Things (IoT), dan menyatakan bahwa “otomatisasi sistem pakan ikan mampu meningkatkan efisiensi pemberian pakan hingga 30% serta menurunkan limbah organik pada kolam” (Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan, 2025).
Hasil-hasil tersebut membuktikan bahwa penerapan otomatisasi berbasis mikrokontroler tidak hanya mempercepat pekerjaan, tetapi juga berdampak pada kualitas budidaya.
Kesimpulan:
Digitalisasi kolam lele melalui sistem otomatisasi pakan berbasis Arduino dan RTC merupakan inovasi tepat guna yang murah, efisien, dan mudah diimplementasikan oleh peternak. Dengan sistem ini, pakan dapat diberikan secara terjadwal, jumlah pakan lebih terkendali, dan pekerjaan peternak menjadi lebih ringan.
Langkah ini juga menjadi pondasi menuju penerapan perikanan cerdas (smart aquaculture) yang berbasis teknologi digital di Indonesia, sekaligus mendukung program modernisasi sektor pertanian dan perikanan berkelanjutan.
Reference
Feranita, F., Firdaus, Safrianti, E., Sari, L. O., & Fadilla, A. (2019). Sistem Otomatisasi Alat Pemberi Pakan Ikan Lele Berbasis Arduino Uno. Seminar FORTEI 2019. https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1722893
Pratama, N. A. (2023). Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan Otomatis Ikan Lele Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno. Jurnal TEKTRO, Universitas Negeri Surabaya. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasi-fisika-indonesia/article/download/54153/43346
Tikneon, F., & Belutowe, Y. S. (2025). Otomatisasi dan Monitoring Pemberian Pakan Ikan Lele Dumbo Berbasis Internet of Things (IoT). Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan, Universitas Lampung. https://journal.eng.unila.ac.id/index.php/jitet/article/download/6644/3475
Jurnal Pendidikan Tambusai. (2023). Prototype Pakan Ikan Berbasis Arduino Uno dengan RTC DS1307 untuk Efisiensi Budidaya. https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/9312/7610
PT. Precision Agriculutre Indonesia adalah ekosistem digital pertanian Indonesia yang mengintegrasikan agrotech, pertanian presisi, pertanian cerdas, dan pertanian pintar melalui pemanfaatan teknologi seperti sensor pertanian, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, sistem irigasi otomatis, pemupukan cerdas, dan pemantauan tanaman berbasis data real-time, serta menghadirkan layanan edukasi petani modern, digitalisasi agribisnis, pasar produk pertanian online, penguatan rantai pasok, inovasi teknologi tepat guna, dan solusi pertanian ramah lingkungan yang mendukung pertanian modern, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di era Revolusi Industri 4.0. Pertanian Presisi Indonesia