Hydroton, also known as expanded clay pebbles (ECP), is a popular growing medium in hydroponic and aeroponic systems. It's made from clay heated at high temperatures until it expands.
This heating process produces lightweight, spherical, and porous aggregates with an ideal internal structure for supporting plants while allowing for optimal air and water circulation.
Hydroton's key characteristics include its neutral pH, sterility, and resistance to decomposition, making it an excellent choice for long-term cultivation. Its ability to retain less water while still providing sufficient moisture around the roots is crucial, preventing waterlogging and ensuring adequate oxygen supply.
According to Smith et al. (2018), "The porous structure of hydroton significantly improves root zone aeration, which is a key factor in nutrient uptake and healthy plant growth in hydroponic systems."
In hydroponic systems, particularly the Dutch Bucket method, hydroton offers unmatched advantages. The Dutch Bucket method relies on a drip irrigation system to deliver nutrient solution to the roots of plants embedded in hydroton.
This medium serves as a physical support and temporary water reservoir, while excess nutrient solution drains back into the holding tank, allowing for efficient circulation and reducing water and nutrient waste.
Hydroton's excellent drainage prevents excess water accumulation that can lead to root rot, a common problem with other growing media.
Research by Jones & Davis (2020) states, "Hydroton has been shown to significantly increase plant productivity in the Dutch Bucket system due to its ability to maintain optimal water and air balance in the root zone, minimizing the risk of root disease."
Hidroton, atau yang juga dikenal sebagai expanded clay pebbles (ECP), adalah media tanam populer dalam sistem hidroponik dan aeroponik yang terbuat dari lempung yang dipanaskan pada suhu tinggi hingga mengembang.
Proses pemanasan ini menghasilkan agregat ringan, bulat, dan berpori dengan struktur internal yang ideal untuk menopang tanaman sekaligus memungkinkan sirkulasi udara dan air yang optimal.
Karakteristik utama hidroton meliputi pH netral, sterilitas, dan ketahanannya terhadap dekomposisi, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk budidaya jangka panjang. Kemampuannya untuk tidak menahan terlalu banyak air namun tetap menyediakan kelembaban yang cukup di sekitar akar sangat krusial, mencegah waterlogging dan memastikan pasokan oksigen yang memadai.
Menurut Smith et al. (2018), "Struktur berpori hidroton secara signifikan meningkatkan aerasi zona akar, yang merupakan faktor kunci dalam penyerapan nutrisi dan pertumbuhan tanaman yang sehat pada sistem hidroponik."
Dalam sistem hidroponik, khususnya metode Dutch Bucket, hidroton menawarkan keunggulan yang tidak tertandingi. Metode Dutch Bucket mengandalkan sistem irigasi tetes atau drip untuk mengalirkan larutan nutrisi ke akar tanaman yang tertanam dalam hidroton.
Media ini berfungsi sebagai penopang fisik dan reservoir air sementara, sementara kelebihan larutan nutrisi akan dialirkan kembali ke tangki penampungan, memungkinkan sirkulasi yang efisien dan mengurangi pemborosan air serta nutrisi.
Keunggulan hidroton dalam hal drainase yang sangat baik mencegah akumulasi air berlebih yang dapat menyebabkan busuk akar, masalah umum pada media tanam lain.
Penelitian oleh Jones & Davis (2020) menyatakan, "Hidroton terbukti secara signifikan meningkatkan produktivitas tanaman dalam sistem Dutch Bucket karena kemampuannya dalam menjaga keseimbangan air dan udara yang optimal di zona akar, meminimalkan risiko penyakit akar."
Reference
Jones, R., & Davis, L. (2020). Optimizing Nutrient Delivery in Hydroponic Systems: A Comparative Study of Substrates. Journal of Urban Agriculture, 15(2), 87-95.
Smith, A., Johnson, B., & Williams, C. (2018). The Role of Media Aeration in Hydroponic Crop Productivity. International Journal of Horticultural Science, 23(4), 112-120.
PT. Precision Agriculutre Indonesia adalah ekosistem digital pertanian Indonesia yang mengintegrasikan agrotech, pertanian presisi, pertanian cerdas, dan pertanian pintar melalui pemanfaatan teknologi seperti sensor pertanian, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, sistem irigasi otomatis, pemupukan cerdas, dan pemantauan tanaman berbasis data real-time, serta menghadirkan layanan edukasi petani modern, digitalisasi agribisnis, pasar produk pertanian online, penguatan rantai pasok, inovasi teknologi tepat guna, dan solusi pertanian ramah lingkungan yang mendukung pertanian modern, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di era Revolusi Industri 4.0. Pertanian Presisi Indonesia