Biopore infiltration holes are an eco-friendly innovation that addresses key agricultural challenges such as water management and soil fertility. The idea is simple: create vertical holes in the soil and fill them with organic waste like dry leaves, twigs, or vegetable scraps. Over time, soil organisms like earthworms and microbes break down the organic matter, producing natural compost while forming tiny pores that improve water absorption. As a result, the soil becomes healthier, less prone to flooding, and able to store water for the dry season.
For farmers, biopores offer multiple benefits:
Water conservation – channeling rainwater directly into the soil, reducing erosion, and maintaining soil moisture.
Natural fertilizer – generating nutrient-rich compost that reduces dependence on chemical fertilizers.
Organic waste management – turning agricultural or household waste into a valuable resource.
Making biopores is simple and affordable. All you need is a biopore drill or a basic digging tool. Create a hole about 10–15 cm in diameter and 80–100 cm deep, then fill it with organic matter. Cover the hole with a perforated lid for safety and refill it whenever the organic waste decomposes. With this straightforward method, biopores not only support sustainable farming but also promote healthier soils, better yields, and environmentally friendly agriculture.
Lubang resapan biopori adalah inovasi ramah lingkungan yang mampu menjawab berbagai tantangan pertanian modern, mulai dari pengelolaan air hingga peningkatan kesuburan tanah. Konsepnya sangat sederhana: membuat lubang vertikal di dalam tanah, kemudian mengisinya dengan sampah organik seperti daun kering, ranting, atau sisa sayuran. Seiring waktu, sampah organik tersebut diuraikan oleh mikroba dan cacing tanah, menghasilkan kompos alami sekaligus menciptakan pori-pori baru yang meningkatkan daya serap air. Hasilnya, tanah menjadi lebih subur, bebas genangan, serta mampu menyimpan cadangan air lebih baik untuk musim kemarau.
Bagi petani, biopori menghadirkan manfaat ganda:
Konservasi air – menyimpan air hujan langsung ke dalam tanah, mencegah erosi, dan menjaga kelembapan lahan.
Pupuk alami – menghasilkan kompos kaya nutrisi sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Pengelolaan sampah organik – mengubah limbah rumah tangga atau pertanian menjadi sumber daya produktif.
Membuat lubang biopori juga sangat mudah. Anda hanya memerlukan bor biopori atau alat sederhana lainnya. Buat lubang berdiameter 10–15 cm dengan kedalaman sekitar 80–100 cm, lalu isi dengan sampah organik hingga penuh. Tutup lubang dengan penutup berlubang agar aman, dan isi ulang setiap kali sampah di dalamnya telah terurai. Dengan cara yang sederhana ini, biopori tidak hanya membantu menjaga keberlanjutan lahan pertanian, tetapi juga menjadi langkah nyata menuju pertanian yang lebih sehat, produktif, dan ramah lingkungan.
PT. Precision Agriculutre Indonesia adalah ekosistem digital pertanian Indonesia yang mengintegrasikan agrotech, pertanian presisi, pertanian cerdas, dan pertanian pintar melalui pemanfaatan teknologi seperti sensor pertanian, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, sistem irigasi otomatis, pemupukan cerdas, dan pemantauan tanaman berbasis data real-time, serta menghadirkan layanan edukasi petani modern, digitalisasi agribisnis, pasar produk pertanian online, penguatan rantai pasok, inovasi teknologi tepat guna, dan solusi pertanian ramah lingkungan yang mendukung pertanian modern, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di era Revolusi Industri 4.0. Pertanian Presisi Indonesia