Farmers around the world are looking for safer and more sustainable ways to control pests without relying too much on chemical pesticides. One promising solution comes from nature itself: a special fungus called Metarhizium. This fungus naturally lives in the soil and has the ability to attack insect pests. The process starts when the fungus spores land on the insect’s body. The spores then germinate, break through the insect’s outer shell, and grow inside until the pest eventually dies. What makes Metarhizium special is that it can target many different pests such as caterpillars, beetles, and grasshoppers—making it a powerful ally for farmers.
Unlike chemical pesticides, Metarhizium does not leave harmful residues, nor does it harm pollinators like bees or other beneficial insects. It also survives well in the soil, giving longer-lasting protection against pests. Another advantage is that it can be produced in large amounts at affordable costs, so farmers can actually use it widely. However, there are still some challenges. The fungus needs the right conditions—moderate temperature, enough moisture, and protection from direct sunlight—to work effectively. It also takes a few days to kill pests, which can feel slower compared to chemical sprays that show quick results. But with more research and better formulations, Metarhizium is expected to become one of the key tools in future pest management. By choosing natural solutions like this, farming can become more sustainable, healthier for the environment, and safer for consumers.
Petani di seluruh dunia kini mencari cara yang lebih aman dan berkelanjutan untuk mengendalikan hama tanpa terlalu bergantung pada pestisida kimia. Salah satu solusi menjanjikan justru datang dari alam: jamur bernama Metarhizium. Jamur ini hidup secara alami di tanah dan mampu menyerang serangga hama. Prosesnya dimulai ketika spora jamur menempel pada tubuh serangga. Spora lalu berkecambah, menembus kulit luar serangga, dan tumbuh di dalam tubuhnya hingga akhirnya serangga mati. Keunggulan Metarhizium adalah kemampuannya menyerang berbagai jenis hama, mulai dari ulat, kumbang, hingga belalang. Berbeda dengan pestisida kimia, Metarhizium tidak meninggalkan residu berbahaya dan tidak merugikan serangga bermanfaat seperti lebah atau musuh alami hama lainnya. Jamur ini juga bisa bertahan lama di tanah sehingga memberikan perlindungan lebih panjang. Selain itu, produksinya bisa dilakukan secara massal dengan biaya yang relatif terjangkau. Meski begitu, ada beberapa kendala yang perlu diperhatikan. Jamur ini butuh kondisi yang tepat—suhu sedang, kelembapan cukup, dan tidak terkena sinar matahari langsung—agar bisa bekerja maksimal.
Sumber: wikipedia-org.
Selain itu, waktu kerjanya agak lambat, biasanya butuh beberapa hari sebelum hama benar-benar mati, berbeda dengan pestisida kimia yang hasilnya instan. Namun dengan penelitian lebih lanjut, efektivitas Metarhizium akan semakin meningkat dan bisa digunakan lebih luas. Menggunakan solusi alami seperti ini bisa membuat pertanian lebih ramah lingkungan, menjaga kesehatan tanah, serta menghasilkan pangan yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Shah, P. A., & Loni, A. H. (2020). Metarhizium: A versatile fungus with huge potential for sustainable agriculture. International Journal of Current Research, 12(08), 13248–13251.
PT. Precision Agriculutre Indonesia adalah ekosistem digital pertanian Indonesia yang mengintegrasikan agrotech, pertanian presisi, pertanian cerdas, dan pertanian pintar melalui pemanfaatan teknologi seperti sensor pertanian, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, sistem irigasi otomatis, pemupukan cerdas, dan pemantauan tanaman berbasis data real-time, serta menghadirkan layanan edukasi petani modern, digitalisasi agribisnis, pasar produk pertanian online, penguatan rantai pasok, inovasi teknologi tepat guna, dan solusi pertanian ramah lingkungan yang mendukung pertanian modern, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di era Revolusi Industri 4.0. Pertanian Presisi Indonesia