With farmland shrinking due to development, vertical hydroponics offers a smart solution (Pamungkas et al., 2013). It combines hydroponics (no soil, just nutrient-rich water) and vertical farming (stacked planting). This makes it possible to grow crops even in tiny urban yards. Plants are arranged vertically using media like rockwool or husk charcoal, with nutrient solution circulated to the roots (Indawan et al., 2024). Setups can be as simple as used bottles or PVC pipes—or modern vertical towers.
Benefits (Rosdiana et al., 2019)
Space-Saving: Grow upwards, not sideways.
Water-Efficient: Recirculates water.
Fast Growth: Nutrients go straight to roots.
No Weeds or Soil Pests.
Efficient Fertilizer Use.
Clean and Neat Harvests.
Visually Attractive.
Challenges
Initial Cost: Pipes, pumps, nutrients.
Needs Electricity: For water circulation.
Requires Basic Knowledge: pH, nutrients.
Routine Monitoring Needed.
Suitable Plants
Leafy Greens: Lettuce, spinach, kale.
Herbs: Basil, celery, chives.
Small Fruits: Cherry tomatoes, strawberries.
Getting Started
Choose a system (wick or drip).
Prepare pipes, pump, grow media, seeds, nutrients.
Germinate seeds in rockwool.
Transfer to vertical setup.
Add nutrients and run system.
Maintain regularly.
Conclusion
Vertical hydroponics is a practical urban farming solution. It's more than a hobby—it can support household food security (Putri et al., 2023).
Seiring makin sempitnya lahan pertanian karena pembangunan, hidroponik vertikultur hadir sebagai solusi cerdas (Pamungkas dkk., 2013). Sistem ini menggabungkan hidroponik (tanpa tanah, pakai air bernutrisi) dan vertikultur (penanaman secara vertikal). Hasilnya, Anda bisa bercocok tanam produktif di ruang sempit seperti pekarangan rumah kota. Tanaman ditanam secara bertingkat, dengan akar berada di media seperti rockwool atau arang sekam, lalu dialiri larutan nutrisi (Indawan dkk., 2024). Instalasinya bisa sederhana dari botol bekas, pipa PVC, atau model menara modern.
Keunggulan (Rosdiana dkk., 2019)
Hemat Lahan: Tanam ke atas, bukan ke samping.
Irit Air: Air disirkulasikan ulang.
Tanaman Cepat Tumbuh: Nutrisi langsung diserap akar.
Bebas Gulma dan Hama Tanah.
Efisiensi Pupuk: Tidak terbuang percuma.
Lebih Bersih dan Rapi.
Bisa Sekaligus Hiasan Rumah.
Tantangan
Biaya Awal Lumayan: Pipa, pompa, nutrisi.
Butuh Listrik: Untuk pompa air.
Perlu Pengetahuan Dasar: pH, nutrisi, perawatan.
Perlu Perawatan Rutin.
Tanaman yang Cocok
Sayur daun: Selada, bayam, pakcoy, kale.
Herba: Kemangi, seledri, kucai.
Buah kecil: Stroberi, tomat ceri.
Cara Memulai
Pilih sistem (sumbu/tetes).
Siapkan bahan: pipa, pompa, media tanam, benih, AB Mix.
Semai benih di rockwool.
Pindahkan ke instalasi vertikal.
Aliri nutrisi sesuai takaran.
Rawat dan cek rutin.
Kesimpulan
Hidroponik vertikultur bisa jadi solusi praktis bertani di kota. Tak hanya jadi hobi, tapi juga mendukung ketahanan pangan keluarga (Putri dkk., 2023).
Reference
Rosdiana, R., Gustia, H., & Junaidi, J. (2019, December). Budidaya Tanaman Sayuran pada Lahan Pekarangan dengan Teknik Vertikultur dan Hidroponik. In Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ.Â
Pamungkas, H. S., Putri, R. B. A., & Muliawati, E. S. (2013). Budidaya selada pada vertikultur hidroponik sistem karpet. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 15(2), 41-45.Â
Indawan, E., Hastuti, P. I., Hapsari, R. I., & Julianto, R. P. D. (2024). Potensi Bisnis dan Peluang Usaha Vertikultur-Hidroponik: Business Potential and Verticulture-Hydroponics Opportunities. JAMAS: Jurnal Abdi Masyarakat, 2(1), 344-352.Â
Putri, R. E., Habib, A., & Hasan, A. (2023). Rancang Bangun Sistem Kontrol Ph Larutan Nutrisi dan Pencahayaan Berbasis Internet of Things (IOT) PADA HIDROPONIK VERTIKULTUR. Jurnal Teknologi Pertanian, 12(1), 41-50.Â
PT. Precision Agriculutre Indonesia adalah ekosistem digital pertanian Indonesia yang mengintegrasikan agrotech, pertanian presisi, pertanian cerdas, dan pertanian pintar melalui pemanfaatan teknologi seperti sensor pertanian, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, sistem irigasi otomatis, pemupukan cerdas, dan pemantauan tanaman berbasis data real-time, serta menghadirkan layanan edukasi petani modern, digitalisasi agribisnis, pasar produk pertanian online, penguatan rantai pasok, inovasi teknologi tepat guna, dan solusi pertanian ramah lingkungan yang mendukung pertanian modern, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di era Revolusi Industri 4.0.Â