Local Microorganisms (often abbreviated as MOL) are liquid organic fertilizers made from fermented natural materials such as plant residues and organic kitchen waste. This eco-friendly solution is rich in beneficial microbes that support both plant and animal production systems.
Source: Agchemigroup
Microbial Content and Functions
MOL contains a variety of naturally occurring microbes, including:
Lactobacillus sp. – supports fermentation and suppresses harmful bacteria
Saccharomyces sp. – aids in enzyme and vitamin production
Rhodopseudomonas sp. – contributes to nutrient cycling and soil health
Azotobacter sp. – fixes nitrogen and helps dissolve soil-bound nutrients
These microbes work synergistically to enhance soil fertility, promote plant growth, and sustain agricultural productivity.
In crop cultivation, MOL improves soil structure, accelerates organic matter decomposition, and increases nutrient availability. It naturally boosts plant growth, strengthens resistance to diseases, and enhances yields — as shown in studies such as Setyorini et al. (2017) on chili cultivation.
In animal husbandry, MOL functions as a natural probiotic. When added to feed or drinking water, it improves digestion, reduces harmful bacteria, lowers odor emissions, and boosts nutrient absorption. Research by Purwaningsih et al. (2021) found that pineapple peel-based MOL improved duck growth performance and health.
MOL is a cost-effective, sustainable tool for farmers seeking natural ways to enhance productivity. By harnessing local microbial diversity, MOL serves as a powerful agent for promoting eco-friendly agriculture and livestock management.
Mikroorganisme Lokal (MOL) merupakan salah satu inovasi dalam pertanian organik yang berbasis pada kearifan lokal. MOL adalah pupuk organik cair yang dibuat melalui proses fermentasi bahan-bahan alami di sekitar kita, seperti sisa tanaman, limbah dapur nabati, atau kotoran hewan herbivora. Keunggulan utama MOL terletak pada kesederhanaan bahan, biaya rendah, dan kemampuannya memperbaiki kualitas tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman maupun ternak secara alami.
Kandungan dan Jenis Mikroba dalam MOL
Proses fermentasi bahan organik menghasilkan MOL yang kaya akan mikroorganisme bermanfaat. Beberapa jenis mikroba yang umumnya ditemukan dalam MOL antara lain:
Lactobacillus sp. (bakteri asam laktat): membantu fermentasi dan menekan mikroba patogen.
Saccharomyces sp. (ragi): mendukung pembentukan enzim dan vitamin.
Rhodopseudomonas sp. (bakteri fotosintetik): membantu fiksasi karbon dan perbaikan ekosistem mikro di tanah.
Azotobacter sp.: berperan penting dalam fiksasi nitrogen dan pelarutan fosfat di dalam tanah.
Keberagaman mikroba tersebut menjadikan MOL sebagai agen hayati multifungsi yang menunjang kesuburan tanah dan kesehatan tanaman maupun ternak.
Di bidang pertanian, MOL memberikan manfaat yang luas dan terbukti secara ilmiah. Beberapa manfaat utama meliputi:
Meningkatkan kesuburan tanah, dengan memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ketersediaan unsur hara.
Mendekomposisi bahan organik, mempercepat proses pelapukan, dan memperkaya tanah dengan humus.
Melarutkan unsur hara terikat, menjadikannya lebih mudah diserap oleh akar tanaman.
Meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, dengan suplai hormon pertumbuhan alami dan mikroba pendukung.
Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit, melalui kompetisi mikroba dan efek antibakteri alami.
Hasil penelitian oleh Setyorini et al. (2017) menunjukkan bahwa aplikasi MOL dari urine kelinci bersama pupuk NPK secara signifikan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.).
Selain di bidang pertanian, MOL juga mulai banyak dimanfaatkan dalam sektor peternakan, terutama sebagai probiotik alami. MOL dapat diberikan melalui pakan atau dicampurkan dalam air minum ternak untuk memberikan efek positif seperti:
Meningkatkan sistem pencernaan ternak, dengan membantu fermentasi dalam saluran cerna.
Menekan pertumbuhan bakteri patogen, menjaga kesehatan ternak secara alami.
Mengurangi bau kandang, melalui penguraian amonia dan senyawa organik lainnya.
Meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi, yang berujung pada peningkatan bobot tubuh dan kualitas hasil ternak.
Purwaningsih et al. (2021) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa MOL dari kulit nanas yang diberikan pada pakan itik berkontribusi positif terhadap performa pertumbuhan dan kualitas ternak secara keseluruhan.
Mikroorganisme Lokal (MOL) merupakan solusi ramah lingkungan, ekonomis, dan efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan. Dengan memanfaatkan potensi mikroba lokal yang tersedia di sekitar kita, MOL bukan hanya menjadi alternatif pupuk dan probiotik, tetapi juga wujud nyata dari penerapan pertanian berkelanjutan berbasis kearifan lokal. Ke depan, pengembangan MOL yang lebih sistematis dan berbasis penelitian dapat memperluas manfaatnya dalam skala agribisnis yang lebih besar.
Reference
Purwaningsih, H., Sutrisna, N., & Sunarya. (2021). Pemanfaatan Mikroorganisme Lokal (MOL) Kulit Nanas sebagai Probiotik dalam Pakan Ternak Itik. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 9(1), 1-6.
Setyorini, A., Suryanto, P., & Supriyadi. (2017). Pengaruh Aplikasi Mikroorganisme Lokal (MOL) Urine Kelinci dan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Jurnal Agronomi, 1(2), 1-8.
PT. Precision Agriculutre Indonesia adalah ekosistem digital pertanian Indonesia yang mengintegrasikan agrotech, pertanian presisi, pertanian cerdas, dan pertanian pintar melalui pemanfaatan teknologi seperti sensor pertanian, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, sistem irigasi otomatis, pemupukan cerdas, dan pemantauan tanaman berbasis data real-time, serta menghadirkan layanan edukasi petani modern, digitalisasi agribisnis, pasar produk pertanian online, penguatan rantai pasok, inovasi teknologi tepat guna, dan solusi pertanian ramah lingkungan yang mendukung pertanian modern, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di era Revolusi Industri 4.0.